Di masa modern ini, orang-orang sudah memakai mp3 player untuk mendengarkan musik,
salah satunya adalah iPod buatan Apple yang menjadi salah satu mp3
player yang paling digemari Sangat jarang masih ada orang yang
mendengarkan musik memakai gramapohone. Bagaimana jika iPod dan
gramaphone digabungkan? jadilah iPod Gramaphone. Sejatinya, iPod
Gramaphone ini adalah sebuah speaker tambahan khusus untuk iPod.
Bentuknya persis sepeti gramaphone dan terbuat dari bahan keramik putih.
Speaker ini mendukung semua jenis iPod. Alat ini juga dapat
meningkatkan kualitas suara sampai dengan 55 desibel. Cocok untuk
memutar lagu dengan genre blues, folk, classical, jazz, dan genre lain
yang tidak menghasilkan frekuensi yang tinggi (heavy base frequencies).
Ukurannya cukup kompak, dengan panjang 33 cm ; lebar 30,4 ; tinggi 50,8
cm. Speaker ini dibanderol dengan harga US $500.
Latest Post
DISAINER GRAFIS
3 Tipe tersebut bisa juga di artikan sebagai sebuah proses menjadi desainer grafis, mungkin ada yang melewati 3 tipe ini atau mungkin juga ada yang memilih/nyaman di dalam satu tipe saja. Ok, langsung saja,
1. Visual Based Graphic Designer
Tipe yang ini biasanya adalah tipe yang pemula, yang masih belajar dan bereksperimen dengan visual (saya termasuk kedalam tipe ini pada waktu kuliah). Tidak terlalu mementingkan konsep, lebih kepada eksplorasi visual. Bisa juga memang pada dasarnya tipe ini kuat di skill visual nya sehingga pada waktu kerja mereka sangat diandalkan untuk merealisasikan konsep/ide kedalam bentuk visual.
2. Concept Based Graphic Designer
Tipe yang kedua ini adalah master mind, namun biasanya kelemahan nya adalah tidak bisa merealisasikan ide mereka dengan bagus (lemah di visual). Dan bisa juga sebagai tahap kedua dalam perkembangan seorang graphic designer, setelah menguasai visual seiring dengan waktu mereka mulai mempelajari pengembangan ide dan konsep, sehingga tidak hanya visual saja yang bagus namun ada makna dan pesan yang di sampaikan melalui karya nya. (jujur saja saya sekarang sedang ada di dalam tahap ini, akhir-akhir ini lebih sering memikirkan sebuah konsep lebih dulu baru visual)
3. Visual & Concept Based Graphic Designer
Tipe yang terakhir ini yang di idamkan para desainer grafis, konsep bagus, visual bagus. Dan ini merupakan tahap pencapaian (bukan yang terakhir, tapi merupakan suatu level tertentu, karena seorang desainer grafis yang sejati adalah yang mengerti tentang bidang lain baik yang berhubungan atau tidak berhubungan dengan profesi utamanya). Ada juga yang bisa mencapai tahap/tipe ini dari awal, mereka ini memang mempunyai skill visual dan pengembagan ide yang bagus sejak awal.
Nah kira-kira Kamu termasuk tipe yang manakah sekarang ini? 3 tipe tersebut semuanya penting, saling mengisi dan harus di lewati dalam perjalanan karir Kamu sebagai desainer grafis. Jadi jangan pernah berhenti belajar, klise.. tapi memang itulah kenyataan nya.
DISAINER GRAFIS
3 tipe desainer grafis
Oleh : Richard Fang / May 11, 2009
Welcome Googler! If you find this page useful, you might want to subscribe to the RSS feed for updates on this topic.
Powered by WP Greet Box WordPress Plugin
(Sebelumnya saya informasikan kalau 3 tipe desainer yang saya jabarkan disini adalah berdasarkan pengalaman saya sendiri selama 3 tahun lebih menjadi desainer grafis. Jadi kalau ada yang kurang atau tidak setuju mohon di maklumi yah )
Seperti kepribadian seseorang yang bisa di kategorikan, maka begitu juga tentang suatu profesi, dalam hal ini adalah desainer grafis, yang pada tahun 2002 dan sampai sekarang sepertinya sedang dan masih nge-trend di kalangan anak muda yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi.3 Tipe tersebut bisa juga di artikan sebagai sebuah proses menjadi desainer grafis, mungkin ada yang melewati 3 tipe ini atau mungkin juga ada yang memilih/nyaman di dalam satu tipe saja. Ok, langsung saja,
1. Visual Based Graphic Designer
Tipe yang ini biasanya adalah tipe yang pemula, yang masih belajar dan bereksperimen dengan visual (saya termasuk kedalam tipe ini pada waktu kuliah). Tidak terlalu mementingkan konsep, lebih kepada eksplorasi visual. Bisa juga memang pada dasarnya tipe ini kuat di skill visual nya sehingga pada waktu kerja mereka sangat diandalkan untuk merealisasikan konsep/ide kedalam bentuk visual.
2. Concept Based Graphic Designer
Tipe yang kedua ini adalah master mind, namun biasanya kelemahan nya adalah tidak bisa merealisasikan ide mereka dengan bagus (lemah di visual). Dan bisa juga sebagai tahap kedua dalam perkembangan seorang graphic designer, setelah menguasai visual seiring dengan waktu mereka mulai mempelajari pengembangan ide dan konsep, sehingga tidak hanya visual saja yang bagus namun ada makna dan pesan yang di sampaikan melalui karya nya. (jujur saja saya sekarang sedang ada di dalam tahap ini, akhir-akhir ini lebih sering memikirkan sebuah konsep lebih dulu baru visual)
3. Visual & Concept Based Graphic Designer
Tipe yang terakhir ini yang di idamkan para desainer grafis, konsep bagus, visual bagus. Dan ini merupakan tahap pencapaian (bukan yang terakhir, tapi merupakan suatu level tertentu, karena seorang desainer grafis yang sejati adalah yang mengerti tentang bidang lain baik yang berhubungan atau tidak berhubungan dengan profesi utamanya). Ada juga yang bisa mencapai tahap/tipe ini dari awal, mereka ini memang mempunyai skill visual dan pengembagan ide yang bagus sejak awal.
Nah kira-kira Kamu termasuk tipe yang manakah sekarang ini? 3 tipe tersebut semuanya penting, saling mengisi dan harus di lewati dalam perjalanan karir Kamu sebagai desainer grafis. Jadi jangan pernah berhenti belajar, klise.. tapi memang itulah kenyataan nya.
Label:
DISAINER GRAFIS
BISNIS DISAIN
BISNIS DISAIN
Taktik dan strategi pemasaran pada iklan brosur
adalah ide konsep membuat brosur agar tidak dibuang percuma sehingga
biaya promosi bisa lebih ditekan semurah mungkin dan efektif. Pernahkan
Anda memikirkan bahwa brosur dibuat hanya untuk dibuang. Memang pada
dasarnya brosur adalah alat untuk menyampaikan komunikasi produk atau
jasa, jika tujuannya sudah tercapai atau sudah terkomunikasikan ya
sudah, dibuang juga tidak menjadi masalah. Konsep klise ini sudah ada
sejak jaman dulu pertama kali brosur dibuat dan kemudian dibiarkan
begitu saja tanpa adanya perkembangan taktik dan strategi secara
mendasar agar tidak dibuang percuma.
Kali ini kita akan membahas apa dan bagaimana cara agar brosur mempunyai nilai lebih tidak hanya sekedar dibuat untuk dibuang. Cara-cara ini sudah beberapa kali ada dan muncul kemudian menghilang, lenyap ditelan jaman seiring perubahan dunia bisnis. Metode ini haruslah simple, tidak menambah beban biaya pembuatan brosur terlalu banyak, aplikatif dan haruslah tidak mematikan fungsi brosur itu sendiri.
Dulu kita pernah mempelajari tips dan cara membuat desain brosur dengan coreldraw ataupun cara membuat brosur dengan adobe illustrator yang merupakan pembahasan karya desain, namun pada website ilmu grafis kali ini kita akan membahas ilmu komunikasi dan human behaviour sebelum desain brosur ada.
Kali ini kita akan membahas apa dan bagaimana cara agar brosur mempunyai nilai lebih tidak hanya sekedar dibuat untuk dibuang. Cara-cara ini sudah beberapa kali ada dan muncul kemudian menghilang, lenyap ditelan jaman seiring perubahan dunia bisnis. Metode ini haruslah simple, tidak menambah beban biaya pembuatan brosur terlalu banyak, aplikatif dan haruslah tidak mematikan fungsi brosur itu sendiri.
Dulu kita pernah mempelajari tips dan cara membuat desain brosur dengan coreldraw ataupun cara membuat brosur dengan adobe illustrator yang merupakan pembahasan karya desain, namun pada website ilmu grafis kali ini kita akan membahas ilmu komunikasi dan human behaviour sebelum desain brosur ada.
Label:
BISNIS DISAIN